STRATIFIKASI SOSIAL
Pengantar
Sesuai dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat saat ini
stratifikasi sosial berlangsung sangat pesat. Terutama bentuk
stratifikasi yang terbuka, karena dalam sistem stratifikasi terbuka semua
masyarakat berhak untuk mengisi kedudukan-kedudukan yang ada di masyarakat,
jadi mereka bisa berubah kedudukan sesuai dengan yang mereka inginkan,
sedangkan kalau stratifikasi sosial tertutup suatu masyarakat tidak bisa
berubah kedudukan sesuai dengan yang mereka inginkan. Hal itu dapat dibuktikan
dalam sistem kasta, misalnya: seorang yang lahir dari keturunan brahmana maka
selamanya dia hanya bisa berinteraksi dengan sesama kasta brahmana.
Stratifikasi sosial berbeda dengan kelas sosial, akan tetapi kedua istilah ini
sering kali dipergunakan secara bergantian hingga dalam beberapa bagian bisa
menjadi rancu. Stratifikasi sebenarnya lebih merujuk pada pembagian kelompok
orang kedalam tingkatan atau strata yang berjenjang secara vertikal. Sementara
itu istilah kelas sebenarnya lebih sempit dari stratifikasi sosial. Istilah
kelas lebih merujuk pada satu lapisan atau satu strata tertentu dalam sebuah
constratifikasi sosial. Kelas sosial, dengan demikian cenderung diartikan
sebagai kelompok yang anggota-anggotanya memiliki orientasi politik,
nilai budaya, sikap, dan perilaku sosial yang secara umum sama. Dalam
staratifikasi sosial yang ada dalam masyarakat, bahwa seseorang dalam
masyarakat dapat memiliki beberapa kedudukan sekaligus, akan tetapi biasanya
salah satu kedudukan itu salah satunya menonjol itulah yang merupakan kedudukan
yang utama, sering kali kedudukan-kedudukan yang diperoleh seseorang tidak
jarang terjadi pertentangan-pertentangan atau konflik antara kedudukan yang
satu dengan kedudukan yang lain, yang dalam sosiologi dikenal dengan istilah
status conflict. Seiring dengan adanya konflik antara kedudukan-kedudukan, maka
ada juga konflik peran (conflict of role) dan bahkan pemisahan antar individu
dengan peran yang sesungguhnya harus dilaksanakan (role distance). Role
disatance terjadi apabila si individu merasakan dirinya tertekan karena merasa
dirinya tidak sesuai untuk melaksanakan peran yang diberikan masyarakat
kepadanya, sehingga tidak bisa melaksanakan perannya denagn sempurna atau
bahkan menyembunyikan diri.
Pengertian Stratifikasi Sosial
Stratifikasi menurut para ahli
- Soerjono Soekanto : Stratifikasi sosial pasti terjadi di dalam setiap masyarakat dimanapun selalu dan pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
- Pitirim Sorokin : stratifikasi sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkies). Perwujudanya adalah adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas rendah
Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial
Dalam teori sosiologi unsur-unsur sistim pelapisan sosial dalam masyarakat
adalah :
1.
Kedudukan (status)
Kedudukan
merupakan salah satu unsur pokok dalam sistim stratifikasi dalam masyarakat.
Kedudukan seringkali dibedakan dengan kedudukan sosial (sosial status).
Kedudukan
adalah sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial,
sehubungan dengan orang lain dalam kelompok tersebut. Sedangkan kedudukan
sosial adalah tempat seseorang secara umum dalam masyarakat sehubungan dengan
orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya, hak-hak serta
kewajiban-kewajibannya. Kedudukan sosial tidak hanya kumpulan kedudukan
kedudukan seseorang dalam kelompok yang berbeda, tetapi kedudukan sosial
mempengaruhi kedudukan orang tadi dalam kelompok sosial yang berbeda.
Menurut Pitirim
Sorokin, untuk mengukur status dapat dilihat dari :
- Jabatan / pekerjaan
- Ilmu pengetahuan
- Kekayaan
- Agama
- Politis , keturunan
Menurut Soerjono Soekanto , dimensi
stratifikasi sosial meliputi :
- Kekayaan
- Kekuasaan
- Ilmu pengetahuan
- Kehormatan
- Kesolehan
- Agama
2. Peran (role)
Peran merupakan aspek dinamis dari
kedudukan artinya, seseorang telah menjalankan hak dan kewajibannya sesuai
dengan kedudukannya. Peran menyangkut 3 hal :
- Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan kedudukan seseorang dalam masyarakat
- Peran merupakan suatu konsep tentang apa yang dilakukan individu dalam masyarakat
- Peran merupakan sebagai perilaku indidvidu yang penting dalam struktur sosial
Macam-macam peran (atas dasar
pelaksanaannya):
- Peran yang diharapkan
Contoh : hakim, diplomatik, protokoler,
dll
2. Peran yang disesuaikan
Peran yang disesuaikan mungkin tidak
cocok dengan situasi setempat. Peran ini
sifatnya lebih luwes
Macam-macam peran (atas dasar cara
memperolehnya):
- Peran bawaan (ascribed roles)
Yaitu, peran yang diperoleh secara otomatis
tanpa melalui usaha.
Contoh : peran ayah , peran ibu
2. Peran pilihan (achieved Roles)
Yaitu , peran yang diperoleh atas dasar
keputusan sendiri
Contoh : seseorang yang memutuskan untuk
kuliah di UNAIR
Penyebab Terjadinya Stratifikasi Sosial
Dalam
masyarakat sering kali kedudukan dibedakan menjadi 3, yaitu :
- Ascribed status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan seseorang, tanpa usaha, serta kedudukan tersebut diperoleh melalui kelahiran. Misalnya : dalam sistem kasta, seorang anak dari kasta Brahmana juga akan memperoleh kedudukan demikian.
- Achieved Status, yaitu kedudukan yang diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang sengaja dilakukan bukan diperoleh karena kelahiran. Misalnya : orang biasa menjadi dokter asalkan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan
- Asigned status, yaitu kedudukan yang diperoleh seseorang karena jasa-jasanya . Kedudukan ini terkait dengan achieved status Misalnya : Pahlawan nasional
Macam-Macam Stratifikasi Sosial
- Stratifikasi Sosial Tertutup, yaitu stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah. Contoh stratifikasi sosial tertutup yaitu seperti sistem kasta di India dan Bali serta di Jawa ada golongan darah biru dan golongan rakyat biasa. Tidak mungkin anak keturunan orang biasa seperti petani miskin bisa menjadi keturunan ningrat / bangsawan darah biru.
- Stratifikasi Sosial , yaitu sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain. Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah penampilan serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah, kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia mndapatkan pekerjaan tingkat tinggi dengan bayaran / penghasilan yang tinggi.
Faktor Determinan Stratifikasi dan ketidaksamaan Sosial
Secara rinci, faktor-faktor yang menjadi
determinan stratifikasi sosial memang relatif beragam, yakni: dimensi usia,
jenis kelamin, kelompok etnis/ ras, dan sebagainya. Berbagai dimensi ini
memiliki kadar pengaruh sendiri-sendiri dalam pembentukan stratifikasi sosial.
Menurut Jeffris dan Ransford, di dalam
masyarakat pada dasarnya bisa dibedakan menjadi 3 macam stratifikasi sosial:
- Hierarki kelas, yang dasarnya pada penguasaan atas barang dan jasa.
- Hierarki kekuasaan, yang didasarkan pada kekuasaan.
- Hierarkis status, yang didasarkan atas pembagian kehormatan dan status sosial
Pengertian Konflik dan Role Distance
Dalam kehidupan bermasyarakat seseorang
pasti memiliki kedudukan yang lebih dari satu, akan tetapi dengan adanya
berbagai kedudukan yang dimiliki seseorang tidak jarang terjadi berbagai
pertentangan ataupun konflik antara kedudukan yang satu dengan yang lainnya,
dalam sosiologi inilah yang dinamakan dengan Konflik Status.
Seiring dengan konflik antar kedudukan,
maka ada juga konflik peran (conflict of role) dan bahkan pemisahan antara
individu dengan perannya, hal ini dinamakan dengan (role distance). Role
distance terjadi karena seseorang merasa tertekan dengan peran yang
dimilikinya, karena dirinya merasa peran yang dimiliki tersebut tidak dapat
melaksanakan perannya dengan sempurna atau bahkan menyembunyikan diri.
Contoh Stratifikasi Sosial di Lingkungan Masyarakat
Stratifikasi sosial yang kami identifikasi
yaitu : Stratifikasi sosial yang ada pada masyarakat petani yang ada di desa
Ringinanyar kec.Ponggok kab.Blitar. Dalam stratifikasi sosial ini terdapat
struktur sosial yang menentukan peranan dari masing-masing individu. Struktur
sosial yang terbentuk dari stratifikasi sosial itu yaitu dimulai dari lapisan
atas yaitu pemilik tanah (juragan tanah). Juragan tanah ini sebagai pemilik
lahan sawah yang digarap oleh petani pada stratifikasi sosial ang ada
dibawanya. Peranan dari juragan tanah ini sebagai penyedia tanah dan hanya
bertugas sebagai pengonrol pelaksanaan kegiatan pertanian . Kemudian di lapisan
bawahnya lagi yaitu mandor petani. Tugas dari mandor sebagai pemimpin atau
wakil juragan tanah yang terjun langsung dilapangan . Peranan dari Mandor ini yaitu
mengawasi para petani pengarap secara langsung diladang sawah yang digarap .
Sehingga mandor ini bertugas sebagai penegur dan pembimbing langsung para
petani yang bekerja. Kemudian stratifikasi sosial yang paling bawah dalam
masyarakat petani ini yaitu petani penggarap atau yang biasa disebut dengan
buruh tani. Buruh tani bekerja secara langsung sebagai pelaksana proses
pertanian yang dimulai dari kegiatan mencanggkul tanah agar tanah tersebut
gemur dan siap ditanami tanaman . Kemudian melaukan proses penanaman tanaman
pertanian. Selanjutnya melauka perawatan yang telah ditanam tadi seperti
melakukan pengairan , penyiangan (mencabuti rumput) , pemberian pupuk , dan
penyemprotan hama . Inilah sratifikasi sosial pada masyarakat pertanian yang
kami teliti dari lapisan atas dimulai dari pemilik tanah yang peranannya
sebagai penyedia lahan , mandor yang perananya sebagai pemimpin kegiatan
pertanian dan petani penggarap yang berperan sebagai pelaksana proses
pertanian.
Contoh Berbagai Bentuk Stratifikasi Sosial di Lingkungan Sekitar
Bentuk stratifikasi sosial yang kami identifikasi
dilingkungan sekitar berupa sratifikasi sosial tertutup dan stratifikasi
terbuka . Contoh stratifikasi sosial tertutup yang kami identifikasi yaitu
sistem kasta yang terdapa pada masyarakat hindu di kecamatan ponggok .Kasta
yang menduduki strata teratas yaitu kasta Brahmana . Peran dari kasta Brahmana
ini sebagai penyebar agama dan penguat agama yang ada di masyarakat .
Kemudian strata yang ada dibawahnya lagi adalah kasta Ksatria . Peranan dari
kasta Ksatria yaitu sebagai pendekar pelindung umat . Selanjutnya kasta yang
ada diawanya lagi yaitu kasta Waisya . Perana dari kasta Waisya yaitu sebagai
pedagang besar atau pemilik tanah (orang-orang kaya ) yang memperkerjakan
kasta. Struktur sosial yang terjadi pada masyarakat hindu ini bersifat tertutup
karena antar satu lapisan dengan lapisan lain tidak bisa berpindah dan hanya
berdasarkan pada keturunan.
Contoh stratifikasi terbuka yang kami
amati di lingkungan sekitar, yaitu : struktur sosial yang terjadi pada sekolah
dasar. Di sekoalh dasar struktur teratas dipegang oleh epala sekolah. Dan
kepala sekolah ini mempunyai peran sebagai pengatur jalannya seluruh proses
yang terjadi di sekolah tersebut serta bertanggung jawab pada proses
pelaksanaanya. Kemudian dibawahnya dipegang oleh wakil kepala sekolah yang
berperan sebagai pengganti tugas kepala sekolah apabila kepala sekolah
berhalangan dalam menjalankan tugasnnya dan membantu seluruh proses kegiatan
disekolah . Selanjutnya dibawah wakil kepala sekolah dipegang oleh guru . Guru
bertugas atau berperan sebagai pelaksana proses belajar mengajar di sekolah .
Kemudian struktur yang ada dibawahnya lagi dipegang oleh anggota tata usaha yan
berperan membantu kegiatan administrasi. Struktur sosial yang terjadi pada
sekolah dasar ini bersifat terbuka karena kedudukan seseorang dapat berpindah
contohnya dari guru menjadi seorang kepala sekolah atau wakil kepala sekolah
dengan melanjutkan studi dan mengikuti tes kepala sekolah.
Contoh Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial yang Ada di Lingkungan Sekitar
Lingkungan sekitar yang kami identifikasi
stratifikasi sosialnya yaitu : Dalam perangkat desa unsur-unsur stratifikasi
sosial yang ada berupa status dan peranan dari masing-masing perangkat yang
berbeda . Status lapisan teratas dipegang oleh kepala desa yang berperan
sebagai pengatur dan penanggung jawab seluruh kegiatan atau proses yang terjadi
di lingkungan desa. Kemudian status selanjutnya dipegang oleh wakilnya yang
biasa dipanggil dengan sebutan Carik yang berperan mengantikan tugas kepala
desa apabila kepala desa mengalami halangan . Selanjutnya kedudukan
diawah carik dipegang oleh Mudin . Mudin ini mempunyai peranan sebagai
pengingat atau bagian woro-woro (bagian humas) dari kebijakan yang dibuat
kepala desa yang akan disampaikan pada masyarakat melalui RW atau RT setempat.
Lapisan sosial dibawahnya dipegang oleh RW yang bertugas atau berperan sebagai
pengayom bagi warga atau pengemban tugas yang disampaikan dari mudin kepada
masyarakat setempat langsung ataupun melalui RT , sedangkan RT adalah lapisan
dibawah RW yang berperan sebagai pengatur dan pegemban tugas yang disampaikan
oleh RW secara lagsung kepada masyarakat.
Contoh Determinasi Stratifikas Sosial dan Ketidaksamaan Sosial di Lingkungan Masyarakat
Faktor determinasi yang kami jadikan
contoh yaitu faktor jenis kelamin. Di desa ringinanyar terdapat determinasi
yang di pengaruhi oleh jenis kelamin. Dalam pemilihan ketua rt/rw di desa ini
tidak di pilih secara demokratis oleh masyarakat melainkan di tunjuk langsung
oleh kepala desa dan harus seorang laki-laki karena menurut kepala desa seorang
laki-laki adalah pemimpin dalam suatu masyarakat sehingga dalam hal ini jenis
kelamin dapat menentukan status dan peranan seseorang yang menjadikan
ketidaksamaan sosial antara laki-laki dan perempuan di desa tersebut.
Contoh Konflik Status dan Peranan di Lingkungan Masyarakat
Konflik status dan peranan yang kami
amati di lingkungan sekitar yaitu sekitar 3 bulan yang lalu di desa ringinanyar
diadakan pemilihan kepala desa baru dan yang menjadi salah satu kandidat dalam
pemilihan kepala desa tersebut adalah anak dari kepala desa yang lama. Dan
sebelum kepala desa yang baru terbentuk, kepala desa yang lama harus mengatur,
menjaga, dan berbuat adil dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa yang baru
mulai dari himbauhan kepada masyarakat agar memilih sesuai dengan hati nurani
dan tidak boleh terprovokasi. Itu adalah peranan yang wajib dilakukan sebagai
kepala desa namun disisi lain dia juga mempunyai status sebagai seorang bapak yang
mempunyai peranan untuk menjaga dan mendukung anaknya sehingga dari sini ada
konflik status namun pada kenyataannya yang kami teliti kepala desa tersebut
membantu anaknya dengan menghimbau masyarakat agar mendukung anaknya secara
diam-diam.
Konflik status tersebut dialami oleh
kepala desa dari strata paling atas di desa tersebut yang disebabkan karena dia
mempunyai peranan ganda sebagai ayah dan sebagai kepala desa dan mengakibatkan
kepala desa tersebut harus memenuhi kedua tuntutan itu. Dan dalam hal ini
kepala desa itu mendukung anaknya secara diam-diam agar dimata masyarakat
peranannya sebagai kepala desa dapat terlaksana dengan baik dan peranan sebagai
ayah juga terlaksana.